Monday, March 7, 2011

My Confession ♥ 09102010 AS

Aku mungkin bukan yang pertama untukmu. Juga bukan yang terbaik. Tapi aku mencoba untuk menjadi yang terakhir untukmu. apa aku boleh egois? aku ingin kamu hanya untukku. bersamaku. terima kasih untuk sudah menemani ku. menyayangiku. dan. mencintaiku. seumur hidupku aku belum pernah merasakan seperti ini. indah bahagia sekali. aku tidak ingin ini berakhir dengan konyol. kamu tau maksudku?.
berpisah. perpisahan. satu kata yang aku benci. sangat. untuk itu mau kah kau berjanji untuk tetap bersama ku? disisiku? dan menjadi orang yang akan menemaniku di masa depan ku kelak?


Aku mohon. ya sekarang aku sudah mulai egois. tapi beralasan. aku tidak mau kehilangan kamu. kamu orang yang masuk ke kehidupan ku secara tidak sengaja. kamu ingat? pertemuan pertama kita di pantai saat kunjungan tim jurnalistik sekolah ke kaltim post balikpapan. pada saat itu aku belum-tidak sama sekali-mengenal mu dan tidak tertarik padamu. sebaliknya kamu pun sama. seminggu setelah itu kita mulai berkenalan. lewat facebook tentunya dan setelah itu pindah melalui sms.

Sejak saat itu kita mulai dekat. tapi, aku sempat mengurungkan niat ku untuk tetap dekat dengan mu. Karena kamu sudah mempunyai seorang kekasih. Aku tidak mau mengganggunya. Tetapi. Kamu yang memaksaku untuk tetap masuk ke kehidupan mu. Aku sudah berkali kali memperingatkan diriku sendiri untuk tidak melakukan itu –mendekati dirimu. Dan dengan alasan yang tidak jelas –karena tidak ada yang memberitahu kenapa. Kamu hilang begitu saja. Kamu bahkan tidak mengirim pesan kepadaku yang biasanya –hampir setiap hari kamu lakukan. Aku merasakan itu. Ya. Rindu. Sejak saat itu, aku tidak lagi mengingat dirimu.



Walaupun kamu sudah berpisah dengan kekasih mu yang dulu, tetap. Aku pun tidak mengerti alasan kenapa aku seperti itu. Saat ulang tahun ku, kamu bersikap seperti orang asing. 


Dan semua berubah saat kamu tiba-tiba mengirimiku pesan singkat. “hai. Sudah tidur belum?” mataku membulat –kaget. Setelah berhari-hari menghilang tanpa alasan. Kamu juga bilang kalau kamu kangen karena selama ini tidak ada kontak dengan ku. Ya kembali. Akhirnya aku masuk lagi ke kehidupanmu. Semua biasa saja sampai saat aku merasa ada yang tidak beres dan biasa terhadapmu. Kamu mulai memperhatikan segala macam hidupku. Mulai saat aku sakit, kamu terus-menerus menanyakan kabarku. Menasehatiku agar tidak tidur terlalu larut, jangan telat makan, dan meminum obatku. 


Aku berpikir. Apakah aku saja yang kepedean? Atau memang benar sepertinya kamu menyukaiku? Karena aku juga sama denganmu. Aku menyukaimu. Tetapi aku tidak percaya sampai disitu saja. Bisa saja itu hanya kebiasaanmu yang memang sangat dekat sekali dengan wanita lainnya –termasuk aku. 


Apakah kamu sama menyukaiku? 
Atau hanya main-main?. 


Akhirnya semua pertanyaan itu terjawab. Tepat pada tanggal 9 oktober. Tanggal yang menurutku tidak akan terjadi sesuatu yang spesial, berubah menjadi sangat sangat berarti bagiku. Dan dirimu. Kamu memintaku menjadi kekasihmu. 


Apa itu lelucon?. Tidak. 

Walaupun saat itu kita juga sedang bercanda, tetapi saat kamu mengatakan itu kepadaku. Aku sadar tidak ada yang sedang bercanda saat itu. Jantungku mulai tak karuan. Aku kembali menatap layar hp ku berkali-kali dengan mata yang terbuka lebar-lebar dan mulut yang tersenyum lebar. Mencoba mencerna pertanyaan yang kamu tujukan untuk ku.

“Kalau kamu jadi pacarku mau gak?”.

Saat itu aku sedang menonton film kartun yang belum pernah sampai habis ku tonton. Saat pertanyaan itu muncul, aku tidak lagi konsen ke film itu. Melainkan ke apa yang ada didepan ku saat ini.

Ya aku mau. Aku mau jadi pacarmu.
Aku bahagia. Bahagia sekali. Sampai-sampai aku tidak bisa tidur sampai waktu menunjukkan pukul 1 lewat tengah malam. Dan sepertinya kamu juga merasakan hal yang sama? Karena kamu yang menemani ku berbalas-balasan pesan dan tidak tidur hingga larut malam -.- .

Sampai pada saat ini, tepat tanggal 9 nanti, 5 bulan kita sudah bersama. Dan kuharap untuk selamanya.

Aku menyadari tingkah ku yang kadang seperti anak kecil. Suka ngambek sendiri ke kamu. Maaf. Karena seperti inilah aku.
Aku senang kamu bisa menerimaku apa adanya.
Aku yang jorok malas mandi
Aku yang keras kepala,
Aku yang seperti anak kecil
Aku yang tidak pernah bisa serius
Aku yang sering marah
Aku yang terkadang cuek dan jutek kalau lagi ngambek.

Dan begitu juga aku menerimamu apa adanya
Kamu yang sering kewalahan ngebujuk aku saat aku lagi marah atau ngambek
Kamu yang juga keras kepala
Kamu yang suka telat makan
Kamu –kita– yang sering sakit-sakitan
Kamu yang dewasa
Kamu yang kadang tiba-tiba aneh
Kamu yang sering sekali tidak membalas pesan, wall facebook atau mention twitter ku -_-
Kamu yang nyebelin
Kamu yang ngeselin
Kamu yang suka ngolok
Kamu yang suka bilang mau tidur tapi paginya aku periksa di twitter kamu, menjelaskan kamu tidak ada tidur semalaman.
Aku tahu.

Aku sangat sayang kamu. Sampai kapanpun aku berjanji. Kamu hanya untuk ku dan kamu untuk ku. Apa itu terdengar egois? Tidak. Haha aku mulai ngaco. Aku berharap waktu mengijinkan kita tetap bersama. Karena kalau tidak. Aku tidak tahu bagaimana jadinya.

I love you from the bottom of my heart. I love you and I always do
I love you Aswindra Pranata ☺

Sincerely, your future-wife :) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥

No comments: